Instagram

Profile


Aku sangat bersyukur atas hidup yang ku jalani ini. Ini semua terjadi atas berkat Tuhan Yesus :)
Masa kecilku bahagia, dewasa pun lebih bahagia. Memang, sejak kelas 2 SD antara aku dan papa harus dipisahkan oleh maut. Awalnya pun sedih, namun sebenarnya itu nggak membawa perubahan yang besar dalam hidupku, toh aku udah sering ditinggal papa, papa hanya pulang ketika cuti setahun sekali atau bahkan beberapa tahun sekali dan hanya beberapa bulan tinggal di rumah. Jadi, ketika ditinggal untuk selamanya pun itu tak terasa berbeda. Beliau adalah seorang kapten kapal. Sudah berpuluh-puluh tahun papaku bekerja sebagai seorang pelayar.
Suatu ketika kami keluarga Klaten mendapatkan kabar bahwa papaku terkena gejala stroke ketika pelayaran samapai di Merauke. Papaku dirawat di sana, seperti yang bisa dibayangkan, peralatan RS di sana tidak lengkap dan papaku tidak mendapatkan perawatan yang semestinya. Akhirnya omku menjemputnya. Dengan menggunakan pesawat, landing di Surabaya. Dengan menggunakan mobil ambulance Surabaya, papaku dibawa ke RS Bethesda Yogyakarta. Sebelumnya, ambulance mampir dulu di depan rumahku. Semua keluargaku berkumpul di depan rumahku untuk melihat keadaan papaku. Ambulance hanya di buka sebentar dan aku sempat melihat papaku dikelilingi oleh berbagai peralatan medis. Releks, aku masuk ke dalam rumah dan menangis saat itu. Siapa yang tak menangis melihat papanya seperti itu ? Mama, kakak kembarku, adikku, nenekku, tanteku, omku, tetanggaku, semuanya menangis!!!!!! Keesokan harinya, kami sekeluarga menengok ke RS Bethesda. Tak berdayaa, papaku sudah tak berdaya. Selama kira-kira 2 bulan lebih papaku dirawat di sana. Dan kami sekeluarga menengoknya tiap 2 hari sekali. Akhirnya pun papa kami bawa pulang karena memang sudah tidak ada perkembangan walau sudah dioperasi dan lain sebagainya. Satu minggu kami rawat di rumah. Dan tepat satu minggu pada hari Minggu, 1 Mei 2005 Tuhan Yesus memanggil papaku untuk menemaninya di surga. Suasana duka menyelimuti rumahku saat itu. Aku masih SD, kedua kakakku SMA, dan adikku belum bersekolah. Satu bulan setelah itu, mama mendapatkan telepon dari sebuah kantor pelayaran yang menuatakan bahwa papaku harus berlayar ke Spanyol. Kami sedih kita harus mengatakan, ''Orangnya sudah meninggal 1 bulan yang lalu''. Yahh saat ini tepat hampir 8 tahun kami hidup tanpa papa. Mama tetap menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga, dan kami hanya hidup dari peninggalan papa dengan pengelolaan oleh mama yang super hebat. Kami tak pernah hidup berkekurangan, bahkan kami hidup berlebih bisa membantu sesama. AKU TAHU RANCANGAN TUHAN ADALAH RANCANGAN YANG TERINDAH :) GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar