
Selasa, 24 Desember 2013
Christmas Eve
Tidak ada kebaktian di malam Natal tahun ini, akhirnya aku pergi dengannya untuk makan malam. Semua berjalan lancar. Sesampainya di rumah, ku berdoa. Menceritakan semua kehidupanku pada Tuhan dan mengatakan seluruh harapanku pada-Nya. Aku benar-benar sedih kami berbeda keyakinan, aku menangis. Perdebatan sengit terjadi di antara kami. Bahkan kutuliskan ini sambil menangis. Ada larangan bagi umat *** untuk mengucapkan selamat Natal pada umat Kristiani, ku kira dia tak akan seperti itu. Kami ungkapkan perbedaan pendapat kami mengenai hal itu. Ingin ku akhiri semuanya. "Tuhan, mengapa Kau berikan dia padaku?". Dari semua masalah yang pernah kuhadapi, benar-benar kali ini yang membuatku sangat terluka, ingin kuhentikan tapi hati tak sampai, ingin diteruskan hati pun enggan. Aku akan membuatnya tak menghubungi beberapa hari, aku benar-benar kecewa akan hal ini. Tak ingatkah engkau bahwa kita pernah berjanji untuk saling mendukung dan menghargai ? Inikah realisasi dari janji itu ? Bapa, aku tahu ini juga rancangan-Mu, aku tahu inilah kehendak-Mu. Jadilah kehendak-Mu ya Bapa, kehendak-Mu adalah yang terbaik bagiku. Tak kukatakan bahwa ini semua berakhir, aku pun enggan untuk mengakhiri namun juga enggan untuk melanjutkan. Selamat Malam Natal. Tuhan memberkatimu, Kasih..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar